Full width home advertisement

Travel the world

Climb the mountains

Post Page Advertisement [Top]

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas awal dari mata kuliah Dasar-dasar Manajemen Pendidikan yang berjudul “Fungsi Pemantauan, Pengawasan, dan Penilaian (Monitoring, Controling, Evaluating)” Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.




Malang, 9 September 2019














DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………….…………………..…………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…iii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………….iv




A. Pemantauan Pendidikan………………………………...………………………….3
4. Jenis Pemantauan………………………………………………………………5
5. Langkah-langkah Pemantauan…………………………………………………7
B. Pengawasan Pendidikan………………………………...…………………………8
1. Pengertian Pengawasan………………………………………………………..8
2. Tujuan Pengawasan……………………………………………………………8
3. Prinsip Pengawasan……………………………………………………………8
4. Jenis Pengawasan……………………………………………………………..9
5. Langkah-langkah Pengawasan………………………………………………...9
C. Penilaian Pendidikan……………………………………………………………..11
4. Jenis Penilaian………………………………………………………………...12
5. Langkah-langkah Penilaian……………………………………………….…..12
D. Perbedaan Antara Pengawasan, Pemantauan, Dan Penilaian…………………….13











DAFTAR TABEL


Tabel 1.1……………………………………………………………………………..16










BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 
Pengawasan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen suatu organisasi. Dimana memiliki arti suatu proses mengawasi dan mengevaluasi suatu kegiatan. Suatu Pengawasan dikatakan penting karena Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Suatu Organisasi juga memiliki perancangan proses pengawasan, yang berguna untuk merencanakan secara sistematis dan terstruktur agar proses pengawasan berjalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau direncanakan. Untuk menjalankan proses pengawasan tersebut dibutuhkan alat bantu manajerial dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam suatu proses dapat langsung diperbaiki. Selain itu, pada alat-alat bantu pengawasan ini dapat menunjang terwujudnya proses pengawasan yang sesuai dengan kebutuhan. Pengawasan juga meliputi bidang-bidang pemantauan, penilaian, dan pengawasan yang menunjang keberhasilan dari suatu tujuan organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Pemantauan Pendidikan
a. Apa pengertian dari fungsi pemantauan?
b. Apa prinsip dari fungsi pemantauan?
c. Apa tujuan dari fungsi pemantauan?
d. Apa jenis-jenis fungsi pemantauan?
e. Apa langkah-langkah fungsi pemantauan?
2. Pengawasan pendidikan
a. Apa pengertian dari fungsi pengawasan?
b. Apa prinsip dari fungsi pengawasan?
c. Apa tujuan dari fungsi pengawasan?
d. Apa jenis-jenis fungsi pengawasan?
e. Apa langkah-langkah fungsi pengawasan?



3. Penilaian Pendidikan
a. Apa pengertian dari fungsi penilaian?
b. Apa prinsip dari fungsi penilaian?
c. Apa tujuan dari fungsi penilaian?
d. Apa jenis-jenis fungsi penilaian?
e. Apa langkah-langkah fungsi penilaian?
4. Apa saja perbedaan dari pemantauan, pengawasan, dan penilaian?

C. Tujuan Makalah
1. Pemantauan Pendidikan
a. Mengetahui pengertian dari pemantauan,
b. Mengetahui prinsip dari fungsi pemantauan,
c. Mengetahui tujuan dari fungsi pemantauan
d. Mengetahui jenis-jenis pemantauan,
e. Mengetahui langkah-langkah pemantauan
f. Mengetahui perbedaan antara pemantauan
2. Pengawasan Pendidikan
a. Mengetahui pengertian dari pengawasan,
b. Mengetahui prinsip dari fungsi pengawasan,
c. Mengetahui tujuan dari fungsi pengawasan
d. Mengetahui jenis-jenis pengawasan,
e. Mengetahui langkah-langkah pengawasan
f. Mengetahui perbedaan antara pengawasan
3. Penilaian Pendidikan
a. Mengetahui pengertian dari penilaian,
b. Mengetahui prinsip dari fungsi penilaian,
c. Mengetahui tujuan dari fungsi penilaian
d. Mengetahui jenis-jenis penilaian,
e. Mengetahui langkah-langkah penilaian
f. Mengetahui perbedaan antara penilaian
4. Mengetahui perbedaan dari pemantauan, pengawasan, dan penilaian





BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemantauan dalam Pendidikan
1. Pengertian Pemantauan
Menurut Gunawan dan Benty (2017:117), Pemantauan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dan katifitas yang dikerjakan. Sehingga pemantauan merupakan suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses, dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen program atau proyek. Pemantauan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dari aktivitas yang sedang dikerjakan.

2. Tujuan Pemantauan
Menurut Gunawan dan Benty (2017:117) ,Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa apakah program yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau sesuai dengan tujuan dari program
Tujuan dari pemantauan (monitoring), yaitu:
a. Memeriksa kembali strategi pelaksanaan kegiatan atau program pada satuan pendidikan sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya setelah adanya perbandingan dengan kenyataan di lapangan.
b. Menemukan permasalahan – permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program atau agenda kegiatan dalam satuan pendidikan tersebut.
c. Dapat mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penyelenggaraan program atau kegiatan satuan pendidikan tersebut.

3. Prinsip-Prinsip Pemantauan
Menurut Riyantini (2015:84), kegiatan pemantauan yang dilakukan itu memperhatikan prinsip-prinsip tersebut, yaitu:
a. Teliti, artinya informasi yang diperoleh harus benar
b. Berkala, artinya informasi diperoleh secara berkala sehingga usaha perbaikan dilakukan secara berkala juga.


c. Objektif dan komprehensif, artinya hasil pemantauan dapat dipahami oleh semua orang yang terlibat.
d. Fleksibel, kegiatan pemantauan cukup lentur dalam menghadapi kemungkinan kemungkinan diluar dugaan
e. Prespektif dan operasional, kegiatan pemnatauan dapat menunjukkan tindakan yang harus dilakukan
f. Realistik, sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan mudah

4. Jenis-Jenis Pemantauan
Menurut Subarsono (2015:1), menyatakan bahwa terdapat jenis-jenis pemantauan yaitu:
a. Kepatuhan (compliance): jenis monitoring untuk menentukan tingkat kepatuhan implementor terhadap standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
b. Pemeriksaaan (auditing): jenis monitoring untuk melihat sejauh mana sumberdaya dan pelayanan sampai pada kelompok sasaran.
c. Laporan (accounting): jenis monitoring untuk mengkalkulasi perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi setelah diimplementasikan suatu kebijakan.
d. Eksplanasi (explanation): jenis monitoring untuk menjelaskan adanya perbedaan antara hasil dan tujuan kebijakan.

5. Langkah-Langkah Pemantauan
Menurut Gunawan dan Benty (2017:118), langkah pelaksanaan pemantauan dapat dilakukan melalui dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.
a. Pemantauan secara langsung
Adalah pemantauan yang diakukan dengan cara mengunjungi lokasi proyek atau lokasi orang melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan cara demikian petugas pemantauan dapat secara bebas mengumpulkan informasi yang diperlukan.
` b. Pemantauan secara tidak langsung
Adalah cara dengan menghendaki petugas monitoring tidak perlu terjun langsung ke lokasi, tetapi penggalian data dilakukan dengan cara mengirim seperangkat daftar isian untuk diisi oleh orang lain di lokasi penelitian. Cara tidak langsung ini juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan data melalui laporan-laporan yang dibuat pimpinan pemantau, sehingga pimpinan dapat mengetahui jalannya kegiatan dari dokumen atau laporan tertulis yang dibuat oleh para pelaksana kegiatan.

B. Pengawasan Pendidikan
1. Pengertian Pengawasan
Pengawasan menurut Gunawan dan Benty (2017:104) adalah suatu proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat medukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan merupakan proses dasar yang secara esensial tetap diperlukan, bagaimanapun rumit dan luasnya organisasi

2. Tujuan dari Pengawasan
Menurut soetopo dalam Gunawan dan Benty (2017:111) mengemukakan bahwa pengawasan bertujuan untuk mengukur sampai berapa jauh tujuan telah tercapai sebagai umpan baik bagi perbaikan-perbaikan program selanjutnya.
Menurut Gunawan dan Benty (2017:111), tujuan dari fungsi pengawasan adalah:
a. Mengawasi aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam organisasi agar sesuai dengan tujuan organisasi
b. Memastikan anggota organisasi melaksanakan tugas dan menjamin bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
c. Mengumpulkan informasi yang akurat tentang keadaansekarang untuk peningkatan kualitas dimasa yang akan datang.
d. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadila tersebut.
e. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kerja yang ada.

3. Prinsip dari Pengawasan
Prinsip pengawasan dalam Gunawan dan Benty (2017:108), harus diperhatikan oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan pengawasan yaitu:
a. Prinsip tercapainya tujuan (principle of asurance of object)
Pengendalian harus ditujukan kearah pencaaian tujuan yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreksi) untuk menghindarkan penyimpangan dari perencanaan
b. Prinsip Efesiensi Pengendalian (Principle of efesience of control)
Pengendalian efesiensi ini bertujuan untuk menghndarkan penyimpangan dari perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang diluar dugaan.
c. Prinsip Tanggung jawab Pengendalian (Principle of controll responbillity)
Pengendalian hanya dapat dilaksanakan apabila pimpinan dapat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
d. Prinsip pengendalian terhadap masa depan (Principle of future control)
Pengendalian yang efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan terjadi, baik sekarang maupun masa yang akan datang.
e. Prinsip pengendalian langsung (Principle of direct control)
Tehnik pengawasan yang paling efektif adalah mengusahakan adanya bawahan yang berkualitas baik.
f. Prinsip refleksi pengawasan (principle of reflection of plan)
Pengawasan harus disusun dengan baik , sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan perencanaan.
g. Prinsip penyesuasian dengan organisasi (principle of organizational)
Pengendalia harus dilaksanakan sesuai dengan struktur organisasi. Pimpinan dan bawahannya merupakan sasaran untuk melaksanakan rencana.
h. Prinsip pengendalian individual (prnciple of individually of control)
Pengendalian dan tehnik pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan pimpinan.
i. Prinsip standar (principle of standard)
Kontrol yang efektif dan efesien memerlukan standar yang tepat sebagai tolak ukur pelaksanan dan tujuan yang akan dicapai.
j. Prinsip pengawasan terhadap strategis (Principle of strategic point control)
Pengendalian yang efektif dan efesien memerlukan perhatian yang ditentukan faktor-faktor strategis.
k. Prinsip perkecualian (the exception principle)
Perkecualian ini dapat terjadi dalam keadaan tertentu ketika situasi berubah.
l.  Prinsip pengendalian fleksibel (principle of  flexibillity of control)
Pengendalian harus luwes untuk menghidari kegagalan dalam pelaksanaan perencanaan.
m. Prinsip peninjauan kembali (principle of review)
Sistem kontrol harus ditinjau kembali agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.
n. Prinsip tindakan (principle of action)
Pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran perencanaan, pengorganisasian, dan penggerakan.

4. Jenis-Jenis Pengawasan
Berikut merupakan penguraian jenis-jenis pengawasan menurut Gunawan dan Benty (2017:113)
a. Pengawasan Ekstern dan Internal
Pengasan ektern atau pengawasan dari luar, yakni pengawasan yang menjadi subyek pengawas adalah pihak luar dari organisasi obyek yang diawasi, misalnya, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) adalah perangkat pengawasan ekstern terhadap Pemerintah, karena ia berada di luar susunan organisasi Pemerintah (dalam arti yang sempit). Ia tidak mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Pemerintah (Presiden) tetapi kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI
Pengawasan intern merupakan pengawasan yang dilakukan dari dalam organisasi yang bersangkutan, misalnya; Inspektur Wilayah Kabupaten/Kota yang mengawasi pelaksanaan Pemerintahan di Kabupaten/Kota tersebut.

b. Pengawasan Preventif, Represif dan Umum
1) .  Pengawasan Preventif
Pengawasan Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum pelaksanaan, yakni pengawasan yang dilakukan terhadap sesuatu yang bersifat rencana.


2). Pengawasan Represif
Pengawasan Represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah pekerjaan atau kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan bahwa pengawasan represif  sebagai salah satu bentuk pengawasanatas jalannya pemerintahan .   

3). Pengawasan Umum
Pengawasan umum adalah jenis pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap segala kegiatan pmemerintah daerah untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan baik.

c. Pengawasan Langsung dan Pengawasan Tidak Langsung
1). Pengawasan Langsung
Pengawasan Langsung adalah pengawasan yang dilakukan dengan cara mendatangi dan melakukan pemeriksaan di tempat (on the spot) terhadap obyek yang diawasi. Jika pengawasan langsung ini dilakukan terhadap proyek pembangunan fisik maka yang dimaksud dengan pemeeriksaan ditempat atau pemeriksaan setermpat itu dapat berupa pemeriksaan administratif atau pemeriksaan fisik di lapangan.

2). Pengawasan tidak langsung
Pengawasan Tidak Langsung merupakan pengawasan yang dilakukan tanpa mendatangi tempat pelaksanaan pekerjaan atau obyek yang diawasi atau pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh yaitu dari belakang meja.

d. Pengawasan Formal dan Informal
  1) .   Pengawasan Formal
Pengawasan Formal adalah pengawasan yang dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang (resmi) baik yang berifat intern dan ekstern; Misal : pengawasan yang dilakukan oleh BPK, BPKP dan ITJEN

2).    Pengawasan Informal
Pengawasan Informal yakni pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat misalnya surat pengaduan masyarakat melalui media massa atau melalui badan perwakilan rakyat.
e. Pengawasan  Administratif dan Operatif
Pengawasan administratif sebagai kegiatan yang melihat pekerjaan dari ketatalaksanaan pelaksanaan program kerja organisasi. Pengawasan adminsitratif adalah pengawasan yang menilai perbuatan  keseluruhan dari organisasi atau bidang-bidang bagiannya. Sedangkan pengawaan operatf adalah mengukur efisiensi perbuatan dari waktu ke waktu yang ditunjukkan pada bidang-bidang yang memerlukan tindakan pembetulan dan perbaikan
f. Pengawasan dari segi waktu
Pengawasan ini memperhatikan besr kecilnya sebuah program yang dilaksanakan, serta waktu yang diperlukan dalam melaksanakan program tersebut. Misalnya jika suatu program dilaksanakan selama dua bulan secara kontinu, maka jenis pengawasan yang sesuai ialah pengawasan jangka pendek. Pelaksana melaporkan capaian kegiatan secara berkala setiap seminggu satu kali
Berdasarkan segi waku, pengawasan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
1) . Jangka Panjang, yakni dilakukan dengan membuat laporan tahunan.
2) Jangka Menengah, yakni dilakukan dengan pembuatan laporan bulan, misalnya setiap satu bulan atau enam bulan sekali
3) Jangka Pendek, yakni pengawasan dengan membuat laporan setiap hari (harian) dan setiap minggu (mingguan).

5. Langkah-Langkah Pengawasan
Sementara itu, menurut Fattah dalam Gunawan dan Benty (2017:123) mengemukakan bahwa ada tiga tahapan dalam melaksanakan pengawasan, yaitu:
a. Menetapkan Standar-Standar Pelaksanan
Penetapan standar biasanya dilakuka pada proses perencanaan. Penentuan standar mencakup kriteria untuk semua lapisan pekerjaan (job performance) yang terdapat dalam suatu organisasi. Standar yang ditetapkan harus merupakan standar yang jelas, dapat diukur ,dan mengandung batas waktu yang spesifik. Standar adalah kriteria-kriteriauntuk mengukur pelaksanaan pekerjaan. Kriteria-kriteria tersebut dapat dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.
b. Pengukuran Hasil atau Pelaksanaan Pekerjaan
Metode dan tehnik koreksinya dapat dilihat atau dilaksanakan melalui fungsi-fungsi manajemen, dari perencanaan, seebagai tolak ukur dari semua proses manajemen. Dilanjutkan dengan pengorganisasian, memeriksan apakah struktur organisasi sesuai dengan standar, apakah tugas dan kewajiban telah dimengerti dengan baik dan apakah perlu penataan kembali anggota. Selanjutnya penggerakan, bagaimana kinerja para pekerja, apa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
c. Menentukan Deviasi (penyimpangan) dan Mengadakan Tindakan Perbaikan.
Fase ini akan dilaksanakan apabila dipastikan terjadi penyimpangan. Perbaikan diartikan tindakan yang diambil untuk menyesuaikan hasil pekerjaan yang menyimpang agar standar atau yang telah ditentukan sebelumnya. Bila penyimpangan terjadi, perbaikan tidak dapat dilakukan secara serta merta dapat menyesuaikan hasil pekerjaan yang sesuai dengan standar atau rencana. Oleh karena itu, pelaporan menjadi penting sehingga sebelum terlambat, penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat diketahui dan dapat segera untuk diambil tindakan pencegahan sehingga semua pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan rencana.

C. Penilaian Pendidikan
1. Pengertian Penilain
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1004), penilaian adalah sebuah proses atau cara menilai, perbuatan menilai. Kata evaluasi berasal dari kata “value” yang mempunyai arti nilai. Sedangkan menurut istilah evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Menurut Siagian dalam Gunawan dan Benty (2017:119) menyatakan penilaian (evaluating) menunjukan kesenjangan antara hasil pelaksanaan yang sesungguhnya dengan hasil yang harus dicapai
2. Tujuan Penilaian
Menurut Crawfrod dalam Gunawan dan Benty (2017:119) berpendapat bahwa tujuan dan fungsi evaluasi adalah
a. Untuk mengetahui tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan
b. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap pelaksanaan kegiatan
c. Untuk mengetahui kemampuan bekerja dan menentukan kelayakan
d. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan
3. Prinsip Penilaian
Menurut Siagian dalam Gunawan dan Benty (2017:120), menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan kepala sekolah sebagai manajer pendidikan dalam melakukan penilaian adalah:
a. Penilain ditujukan kepada satu fase tertentu dalam satu proses setelah fase itu seluruhnya selesai dikerjakan. Secara sederhana dapat diartikan bahwa sesuatu yang telah selesai dikerjakan tidak dapat diawasi lagi karena pengawasan hanya berlaku bagi tugas yang sedang dilaksanakan.
b. Penilaian bersifat korektif yaitu penialain yang bertujuan untuk mengoreksi tindakan yang dilakukan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui apa saja yang kurang atau yang salah dalam melakukan tindakan tersebut agar ditindakan selanjutnya dapat dibenahi.
c. Penilaian bersifat preskriptif, yaitu sesuatu yang bersifat mengobati. Setelah memulai penelitian ditemukan kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem pelaksanaan dalam fase yang lalu, setelah sumber sumber yang menyebabkan penyimpangan dan atau penyelewengan terjadi ditemukan melalui penilaian, harus pula dapat diberikan resep untuk mengobati penyakit-penyakit organisasi itu, penyakit yang sama tidak timbul kembali dan sekaligus jika mungkin dicegah pula timbulnya penyakit yang baru
d. Penilaian ditujukan pada fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi manajemen ini bukan merupakan fungsi yang berdiri sendiri, dalam arti terlepas dari fungsi-fungsi lainnya.
4. Jenis-Jenis Penilaian
Menurut Scriven dalam Gunawan dan Benty (2017:120), ada dua yaitu:
a. Penialain Formatif
Penilaian ini dilaksanakan selama program berjalan untuk memberi informasi kepada pemimpin program untuk perbaikan program
b. Penilaian Sumatif
Penilaian ini dilaksanakan pada akhir program untuk memberi informasi. Setiap penilaian yang dilakukan dalam suatu organisasi tidak selamanya membawa dampak negatif bagi para pegawai, tetapi justru akan membawa dampak positif bagi para pegawai
5. Langkah-Langkah Penilaian
Menurut Anas dan Daryanto (2001: 1) mengatakan bahwa terdapat langkah-langkah penilaian, yaitu:
a. Penyusunan Rencana Evaluasi, ada enam kegiatan dalam perencanaan evaluasi hasil belajar yaitu:
1). Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan tanpa arah dan berakibat hilangnya fungsi-fungsi yang ada.
2). Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, misalnya aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
3). Memilih dan menentukan teknik yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik, misalnya apakah pelaksanaan evaluasi tersebut menggunakan teknik tes atau teknik non tes.
4). Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar seperti soal tes untuk teknik tes dan daftar check list, rating scale, panduan wawancara atau daftar angket untuk teknik non tes.
5). Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi
6). Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar kapan dan seberapakali evaluasi tersebut akan dilaksanakan.
b. Menghimpun Data
Evaluasi hasil belajar wujud nyata dari kegiatan perhimpunan data adalah pengukuran. Dalam tahap perhimpunan data, kita dapat merumuskan tentang tugas kita sebagai pengajar dan merumuskan tujuan yang harus kita capai setelah dianalisis. Contoh, jika menggunakan teknik tes maka melakukan pengamatan, wawancara dan angket. Adapun instrumen yang digunakan berupa rating scale, check list, interview guide dan questionnare/ daftar angket.
c. Melakukan Verifikasi Data
Setelah data itu berhasil dihimpun, maka langkah selanjutnya adalah penyaringan. Proses penyaringan ini dikenal dengan istilah penelitian data atau verifikasi. Maksud diadakannya verifikasi data adalah untuk dapat memisahkan data yang “baik” (data yang dapat memperjelas gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu atau kelompok yang sedang dievaluasi) dan data yang “kurang baik” (data yang akan mengaburkan gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).
Biasanya data yang membutuhkan verifikasi adalah data yang kita terima dari pihak orang lain mengenai orang yang sedang dievaluasi. Jadi bukan data yang kita peroleh sebagai hasil observasi kita terhadap orang yang sedang dievaluasi.
Oleh karena itu, data yang kita peroleh belum tentu terjamin kebaikannya. Dan kemungkinan ada data dari yang kita peroleh tersebut sebagai hasil pemeriksaan langsung terhadap orang yang dievaluasi atau sering kita sebut dengan data yang berasal dari sumber pertama dan mengandung pula kesalahan-kesalahan sehingga akan menghambat masuknya data.
d. Mengolah dan Menganalisa Data
Tujuan mengolah dan menganalisa data adalah untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi. Maka data itu perlu disusun dan diatur sedemikian rupa agar dapat berbicara. Tanpa kita olah dan diatur terlebih dahulu, data itu tidak dapat menceritakan suatu apapun kepada kita.
Dalam pengolahan dan penganalisaan data digunakan teknik statistik atau teknik non statistik, semua itu tergantung pada jenis data yang akan diolah dan dianalisa.
Misalnya dengan teknik analisis statistik, penyusunan data lewat tabel, grafik, diagram, perhitungan rata-rata, standar deviasi, pengukuran korelasi, uji beda mean dan uji beda frekuensi. Contohnya, suatu ulangan, murid dapat menjawab 9 pertanyaan dari 10 pertanyaan yang harus diselesaikan. Data itu tidak akan bercerita tentang anak tadi, kecuali kalau kita mengetahui bagaimanakah prestasi teman-teman lainnya pada ulangan tersebut. Kemudian keseluruhan angka yang diperoleh, kita atur, olah dan mengadakan perhitungan rata-rata kelas. Setelah itu deviasi standart hasil ulangan tadi dimasukkan dalam sistem standar score, barulah data tentang murid dalam kelas itu memberikan sesuatu kepada kita.
e. Memberikan Interpretasi dan Menyimpulkan Data
Interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami pengolahan dan penganalisaan. Atas dasar itu akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan kesimpulan itu sudah barang tentu mengacu pada tujuan dilakukannya evaluasi.
f. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
Setelah data itu disusun, diatur, diolah, dianalisis dan disimpulkan, maka akan diketahui apa makna yang terkandung di dalamnya. Kemudian evaluator merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi. Dan kegiatan evaluasi tersebut menuntut adanya tindak lanjut yang konkrit, jika tidak konkrit berarti hanya sampai pada pertanyaan saja yang menyatakan “saya tahu” ini begini, ini begitu dan semua itu tidak bermanfaat bagi evaluator.
Hasil pengukuran memiliki fungsi utama untuk memperbaiki tingkat penguasaan peserta didik. Hasil pengukuran secara umum dapat dikatakan bisa membantu, memperjelas tujuan intruksional, menentukan kebutuhan peserta didik dan menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Adapun uraiannya adalah :
1.  Memperjelas tujuan intruksional.
2.  Penilaian awal yang menentukan kebutuhan peserta didik. Hasil penilaian awal adalah :
3. Memonitor  kemajuan peserta didik. Monitoring ini bertujuan untuk mengarahkan peserta didik pada jalur yang membawa hasil belajar yang maksimal. Hal ini dilaksanakan pada waktu proses belajar mengajar dengan pemberian pertanyaan lisan atau tulisan.
D. Perbedaan Pemantauan, Pengawasan, dan Penilaian
   Tabel 2.1 Perbedaan pemantauan, pengawasan, dan penilaian menurut Gunawan dan Benty                 (2017:121)
ASPEK
PENGAWASAN (Controlling)
PEMANTAUAN
(Monitoring)
PENILAIAN
(Evaluating)
Tujuan Kegiatan
Dilakukan kepada pekerja atau orang yang mengelola program
Dilakukan untuk mengecek aktivitas yang dikerjakan
Dilakukan untuk menilai kinerja seseorang
Sifat kegiatan
Memantau, menilai, dan melaporkan apakah terjadi penyimpangan
Sifatnya hanya memantau apa yang dilihat dan apa yang dilakukan
Sifatnya menilai apa yang mestinya dilakukan dengan kenyataan yang terjadi
Waktu pelaksanaan
Waktunya dilaksanakan sebelum kegiatan, saat kegiatan, dan setelah kegiatan
Waktunya dapat dilakukan kapan saja
Waktunya ditentukan setelah kegiatan diperkirakan sesuai target yang ditentukan
Fungsi kegiatan
Fungsinya untuk menetapkan standar kinerja, membandingkan kinerja, dan standar yang diperlukan, mengambl tindakan perbaikan yang diperlukan
Fungsinya untuk menjamin bahwa kegiatan akan sesuai dengan ketentuan atau masukan guna pembinaan oleh yang berwenang
Fungsinya untuk menilai keberhasilan kegiatan dengan memandingkan antara tujuan dengan hasil yang dicapai








BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Sedangkan pemantauan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengecek penampilan dan aktivitas yang dikerjakan. Dan penilaian merupakan suatu proses sistemik untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program.
Tujuan dari pengawasan adalah 1)Mengawasi aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam organisasi agar sesuai dengan tujuan organisasi. 2)Memastikan anggota organisasi melaksanakan tugas dan menjamin bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. 3)Mengumpulkan informasi yang akurat tentang keadaansekarang untuk peningkatan kualitas dimasa yang akan datang.4)Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadila tersebut. 5)Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kerja yang ada.

























DAFTAR RUJUKAN

Anas, Sudiyono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.

Batlajery, S. (2016). Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Pada Aparatur Pemerintahan Kampung Tambat Kabupaten Marauke. Journal Ilmu Ekonomi Dan Sosial, 7, 135–155.

Benowitz, E. A. 2001. Principles of Management. New York: Hungry Minds, Inc.

Daryanto, H. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Pt Rineka Cipta, 2001. http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/03/langkah-langkah-pok ok-dalam-pelaksanaan.html

Dilla, I. (2017). MAKALAH Fungsi-Fungsi Manajemen. (Online) Retrieved September 9, 2019 from academia.edu website: https://www.academia.edu/36213971/MAKALAH_Fungsi-Fungsi_Manajemen

Febrizki, S. (2013). Fungsi Pemantauan, Pengawasan, Penilaian. (Online) Retrieved September 9, 2019, from blogspot website: http://suhartama.blogspot.com/2013/03/fungsi-pemantauan.html

Gunawan, I., & Noor Benty, D. D. (2017). Manajemen Pendidikan. Retrieved from www.cvalfabeta.com

Hasri, D. (2013). MAKALAH “FUNGSI PENGAWASAN DALAM MANAJEMEN.” (Online) Retrieved September 9, 2019, from blogspot website: http://denihasri.blogspot.com/2013/06/makalah-fungsi-pengawasan-dalam.html

Kurniadin M.pd, D. (2012). Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan (1st ed.; M. Sandra, ed.). Bandung: AR-RUZZMedia.

Nikmah. (2013). Pengorganisasian Layanan Pendidikan Boarding School Berorientasi Mutu. Educational Management, 2. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman

Riyantini. (2015). Strategi Pemantauan Dengan Teknik Visitasi Berjangka dalam Pengendalian Mutu Program Lembaga Kursus Dan Pelatihan Di Kecamatan Cidadap Kota Bandung. Empowerment, 3, 84. Retrieved from http://www.e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/empowerment/article/download/559/436

Subarsono M.Si M.A, D. A. (2015). Pengertian Monitoring Dan Evaluasi Kebijakan Pemerintah.(Online) Retrieved September 9, 2019, from setkab.go.id website: https://setkab.go.id/pengertian-monitoring-dan-evaluasi-kebijakan-pemerintah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]